Oleh: ipfsentral | 2 Oktober 2009

Indonesia Kembali Berduka 

aku2

Belum kering air mata ini…
Duka kembali menghampiri…
Tanah pasundan mencoba berdiri lagi..
Belum tegak dan kuat sepenuhnya menghadapi
Tapi kini…Saudara telah bersama ketahui…
Di penghujung bulan Sembilan telah terjadi
Tanah Gadang merintih sedih
Semua terjadi atas kehendak ilahi
Mari kita semua peduli
Bagi semua akhi dan ukhti, tua, muda dan mudi…
Ooh…Kuatkan hati ini Ya Robbi…
Terangkan pada kami atas semua yang terjadi
Berilah petunjuk dan bisa mengetahui hikmah semua ini
Ya Robbi… terimalah mereka yang wafat dengan kemuliaan di sisi
Ya Robbi…Kuatkanlah Hati kami yang ada di atas Bumi…
Ooohhh..Wahai Raja Diraja…kabulkanlah doa ini

aku2Djogdja Okt’09

Oleh: ipfsentral | 2 September 2009

Sudahkah Maksimal Ikhtiar Kita?

Ikhwah… Bisa antum bayangkan bagaimana Rosulullah dan para sahabatnya mempersiapkan Perang Khandaq hanya dengan 6 hari. Perjuangan mereka bukan hanya tiada henti tapi betul-betul memaksimalkan dan totalitas yang tinggi. Dalam 6 hari juga, para sahabat menggali parit dengan lebar 6 meter dan dalam 3 meter untuk menghindari lompatan-lompatan kuda musuh. Antum bisa bayangkan…!!!Itu adalah kerja yang berat dalam mempertahankan dinullah.

aku2

Antum juga bisa mengambil ibroh dari peristiwa Nabi Musa. Ahli strategi perang manapun ketika mereka dikejar oleh musuh maka mereka akan lari ke arah atas atau gunung. Tapi, hal ini bertolak belakang dengan apa yang dialami Nabi Musa dan pengikutnya yang justru mengarah ke pantai atau laut.

Fir’aun dengan mantap dan yakin bisa mengejar dan menghabisi Musa dan pengikutnya. Nabi Musa juga tidak pernah punya rencana untuk membelah lautan tapi Allah (Sang Maha Penguasa, Raja dari Segala Raja) punya rencana yang di luar dugaan Nabi Musa dan pengikutnya.

Ikhwah….Dari dua peristiwa tadi, bisa kita simpulkan bahwa dalam memperjuangkan dakwah ini, minimal kita harus mempunyai 2 hal optimisme : Baca Selengkapnya..

Oleh: ipfsentral | 21 Agustus 2009

Mengembangkan pola Idarah (Manajemen) masjid

Dengan metode Continuous Consolidation and Improvement for Mosque (CCIM)
Kalau masjid ingin bermanfaat bagi masyarakat, jadilah masjid yang melayani dan dimiliki ummat, demikian ungkap ustadz H.M. Jazir ASP, salah seorang penggiat da’wah masjid dan yang menjabat sebagai ketua takmir Masjid Jogokaryan, di bilangan Yogyakarta Selatan.

aku2

Belajar dari sebuah perusahaan Cina yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi, Hua Wei (baca : Wa Wei). Awalnya, perusahaan ini bukanlah sebuah perusahaan yang diperhitungkan di percaturan bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi di dunia. Bahkan untuk menyebut namanya saja, orang masih merasa kesulitan dan merasa asing. Namun para pemimpin di perusahaan ini mempunyai keinginan dan cita-cita tinggi. Mereka ingin mengalahkan beberapa perusahaan ternama yang saat ini sudah memimpin pasar dunia, Motorola, Siemens dan Nokia. Bersaing dari sisi permodalan bukan hal yang baik. Dari segi sumber daya manusia, Hua Wei juga belum mampu menandingi tiga perusahaan di atas. Namun, ada satu hal pokok yang akhirnya menjadi kunci kesuksesan Hua Wei. Para pemimpin perusahaan tersebut melakukan sebuah manuver bisnis yang luar biasa. Mereka menjual hampir 80 % sahamnya kepada para karyawan yang bekerja di Hua Wei. Dengan kata lain, karyawan juga berperan sebagai pemilik perusahaan itu sendiri.
Manuver ini bukannya tanpa hasil. Hua Wei berhasil meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Semakin baik kinerja karyawan, perusahaan semakin diuntungkan. Akibatnya, karyawan juga akan mendapatkan tambahan penghasilan yang cukup lumayan. Prinsip ini tak jauh berbeda dengan prinsip gotong-royong, sisa hasil usaha (SHU) yang diterapkan Koperasi kita. Bedanya, skala penerapannya jauh lebih masif dan lebih besar dari Koperasi. Pada awal 2006, Hua Wei menempati posisi ke-5 di dunia, sebagai perusahaan telekomunikasi dan teknologi informasi yang layak untuk diperhitungkan lawan bisnisnya. Masjid pun demikian, terutama masjid yang berbasis kampung atau lingkungan. Sebuah masjid akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya apabila masyarakat merasa memiliki keberadaan masjid tersebut. Tidak sedikit di Indonesia masjid yang dibangun mewah, namun tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya. Dengan mengajak masyarakat untuk merasa memiliki masjid, fungsi masjid kembali kepada asalnya, yakni pusat ibadah sekaligus pusat peradaban umat Islam sebab dari masjidlah seharusnya semua bermula.
Mengelola masjid pada zaman sekarang ini memerlukan Baca Selengkapnya..

Oleh: ipfsentral | 2 Agustus 2009

Seuntai Tulisan untuk Sang Bunda

Ibu adalah orang yang berjasa dalam hidupku.
Beliaulah yang menjadi inspirasi dalam hidupku.
Dalam sebuah renungan pasti aku tersadar
bahwa ibu telah menua bahkan rambutnya pun telah memutih.
Kalaupun ku resapi, seolah matanya bersinar
bagaikan permata dan hatinya pun seputih salju.

aku2

Cinta dan kasih sayangnya pada ku Baca Selengkapnya..

Oleh: ipfsentral | 29 Juli 2009

Anehkah Anak Itu…?

aku2

Aneh…? Pendidikan itu sangat penting untuk semua orang. Tidak hanya pada usia-usia dini, tapi juga remaja, dewasa, bahkan orang tua sekalipun. Sekarang siapakah yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anak-anak. pada kali pertamanya. Tentu saja tidak lain, tidak bukan adalah orang tua anak tersebut. Nah dengan berkembangnya kemajuan teknologi dan pergeseran kebudayaan serta kesibukan orang tua, semakin hari semakin banyak kasus yang terjadi pada pada anak. Kasus-kasus tersebut dapat kita saksikan hampir setiap hari pada layar kaca kita. Mulai dari kasus kekerasan, sifat asusila ( pemerkosaan, pencurian, perkelahian) dan lain-lain.aku2 Baca Selengkapnya..

Oleh: ipfsentral | 2 Juli 2009

Keluarkan Ekspresimu Di Rihlah IPF @X-Urang

Alhamdulillah….ucapan itu yang sepantasnya keluar terucap dari lubuk hati yang paling dalam. Satu lagi, salah satu program IPF yang telah direncanakan telah terlaksana. Rihlah IPF ini merupakan program yang telah jauh-jauh hari direncanakan dan diprogram oleh PSDM IPF. aku2Acara ini diolah saudara Juli Hartowo sebagai Manager dan mitra kerjanya Hayu Muslimah serta Dewi Aryani Priatna sebagai asisten manager.

aku2

Rihlah IPF ini

dilaksanakan atas landasan kekeluargaan. Dalam keluarga sudah selayaknya saling mengetahui antar anggotanya, begitu juga keluarga IPF. Keluarga berisi anggota lama dan anggota yang baru lahir istilahnya. Rihlah ini mempunyai target meningkatkan ukhuwah antar anggota keluarga IPF. Amat disayangkan kalau dalam suatu keluarga tidak saling mengetahui dan mengerti satu sama yang lain.

aku2

Hal ini akan menyebabkan kerenggangan ikatan/ukhuwah yang ada dalam suatu keluarga. Baca Selengkapnya..

Wikantioso

Indonesia merupakan negara kaya raya akan sumber daya alam, sumber daya manusia yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Disetiap jengkal tanah dan air Indonesia kita bisa menikmati anugerah allah SWT yang tak terkira, maka sangatlah wajar jika Indonesia dikatakan sebagai “sebongkah tanah dan air yang dicampkkan Allah SWT dari surga”. Rakyat Indonesia yang berjumlah lebih dari dua ratus juta orang juga merupakan kekayaan yang berpotensi tinggi. Tetapi, kekayaan yang kita miliki tidak diiringi oleh kemajuan bangsa. Dalam suatu literatur dikatakan bahwa kekayaan alam yang melimpah di suatu negara bukan suatu jaminan negara itu juga menjadi negara maju, sebagai bukti negara-negara di Eropa adalah negara miskin sumber daya alam tetapi mereka masuk dalam jajaran negara-negara maju. Lalu apa yang harus dibenahi oleh kita untuk menjadikan bangsa Indonesia masuk dalam jajaran negara maju dan terhormat di mata dunia? Jawabannya ialah benahi sumber daya manusia Indonesia. Indonesia harus belajar dari pengalaman negara-negara maju yang sangat perhatian terhadap pengembangan sumberdaya manusia. Karena sumber daya manusia yang berkualitas mampu menciptakan efek agregate terhadap terciptanya kemakmuran suatu bangsa karena kemajuan suatu bangsa adalah karena kualitas individu bangsa itu sendiri. Maka, amat disayangkan jika Indonesia yang punya banyak potensi dan kesempatan tidak mampu mencapai tujuan Indonesia makmur, madani, dan sejahtera karena terhalang oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Atas landasan berpikir diatas kami mendirikan suatu lembaga beasiswa yang berkonsentrasi Baca Selengkapnya..

Oleh: ipfsentral | 3 Juni 2009

Konsep Program Pembinaan

Indonesia Profesional Foundation Tahun 2009
Sesuai dengan Visi Indonesia Profesional Foundation (IPF) yakni melahirkan sumberdaya manusia profesional di masa depan, maka IPF bertanggungjawab untuk mewujudkan visi tersebut dengan cara melakukan program-program pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia penerima beasiswa IPF dan mempersiapkan para alumni IPF agar mampu berguna bagi bangsa dan negara sebagai SDM berkualitas.
Oleh karena itu, IPF sebagai institusi yang berkomitmen menciptakan SDM yang berkualitas memiliki konsep pembinaan secara garis besar sebagai berikut :

aku2

Human Development Program (HDP)

* Tujuan dari HDP ialah membangun mental para peserta IPF untuk memanfaatkan potensi besar dalam diri mereka yaitu inteligent quotient, emosional quotient, dan spiritual quotient (IESQ), melalui pemahaman IESQ. Dan para peserta juga diberikan kepahaman tentang social quotient (kecerdasan social) sehingga perpaduan antara IESQ dan SQ akan menciptakan SDM yang tidak hanya unggul dalam pribadi tetapi juga unggul dalam interaksi sosial.

* HDP juga membangun jiwa kepemimpinan peserta melalui penanaman nilai-nilai kepemimpinan baik secara teori maupun praktek yang kami sebut sebagai leadership development training.

* HDP akan membangun SDM IPF yang mempunyai pemahaman dan basic skill management yang baik meliputi planing, organizing, directing, dan controlling.

Life Skill Program (LSP)

Jika pada HDP peserta dipersiapkan agar memiliki mental sebagai individu unggulan maka pada LSP para peserta dibekali dengan Baca Selengkapnya..

Oleh: ipfsentral | 2 Juni 2009

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Kategori